animasi kursor bergerak

Sabtu, 12 September 2015

TANAMAN STRAWBERRY


 CARA MENANAM STRAWBERRY DI POT

Hasil gambar untuk keuntungan menanam pohon stroberi

Hasil gambar untuk keuntungan menanam pohon stroberi

Hasil gambar untuk keuntungan menanam pohon stroberi


Hasil gambar untuk keuntungan menanam pohon stroberi

Hasil gambar untuk keuntungan menanam pohon stroberi

Hasil gambar untuk keuntungan menanam pohon stroberi

Menanam stroberi tidak harus dilakukan di lahan yang luas, tapi bisa juga di lahan yang sempit dengan menggunakan polybag atau pot.
Budidaya tanaman stroberi dalam pot, tidak hanya dijadikan sarana penyalur hobi, tetapi bisa dikembangkan dalam skala komersial, tentu dengan pengetahuan dan kemauan. Untuk itu perlu diketahui tentang persyaratan budidaya tanaman stroberi.
Syarat Tumbuh
Tanaman stroberi mempunyai kemampuan beradaptasi cukup luas dengan kondisi iklim sebagai berikut :

  1. Suhu udara optimum 17 – 20 C dan suhu udara minimum antara 4 – 5 C.
  2. Kelembaban udara (RH) 80 – 90%.
  3. Penyinaran matahari 8 – 10 jam/hari.
  4. Curah hujan berkisar antara 600 – 700 mm/tahun.
Penyiapan wadah atau tempat tanam
Wadah atau tempat tanam yang biasa digunakan adalah pot. Pot mempunyai banyak jenis dan variasi bentuknya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pot adalah ukurannya seimbang dan serasi dengan ukuran tanaman. Selain itu, pot harus dapat menampung media tanam yang cukup agar perakaran tanaman tumbuh dengan leluasa. Ukuran ideal pot adalah berdiameter 7 cm – 20 cm dan di beri lubang keci-kecil di bawahnya. Selain pot, kita juga bisa menggunakan kantong plastik (polybag) yang banyak tersedia di toko-toko alat pertanian dengan berbagai macam ukuran.
Penyiapan medium tanam
Komposisi bahan medium tanam yang biasa digunakan adalah :
a.   Campuran tanah dari bawah pohon pinus, humus, daun lamtoro dan pupuk kandang    dengan perbandingan 2:1:1.
b.   Campuran tanah lapisan atas, pasir dan humus dengan perbandingan 1:1:1. c.   Campuran tanah, pasir, humus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1.
d.   Campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:2.
Pengisian medium tanam ke dalam  pot
Cara-cara pengisian medium tanam ke dalam pot atau wadah tanam adalah :
a.   Siapkan alat dan bahan, terdiri atas pot (wadah tanam), pecahan bata merah (genting), gembor (emrat), medium tanam, serta sarana penunjang lainnya.
b.   Masukkan selapis pecahan bata merah (genting) ke dasar pot.
c.   Masukkan medium tanam ke dalam pot hingga hampir penuh.
d.   Siram medium tanam dalam pot tersebut dengan air bersih hingga keadaan  mediumnya cukup basah.
Penyiapan bibit dan penanaman
Tata cara penanaman bibit  tanaman stroberi ke dalam pot adalah sebagai berikut:
a)      Siram medium tanam bibit tanaman dengan air bersih hingga keadaannya cukup basah.
b)      Keluarkan bibit lengkap bersama akar dan medium tanamnya dengan cara menyobek (menggunting) polybag.
c)      Buat lubang tanam dalam pot dengan cara menggali (mengambil) sebagian medium tanamnya.
d)     Tanamkan bibit tepat di tengah pot pada posisi tegak, kemudian timbun bagian pangkal batang tanaman dengan medium tanam sambil dipadatkan secara pelan-pelan.
e)      Siram medium tanam dalam pot dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup basah (lembab).
f)       Simpan pot di tempat yang teduh dan lembab selama 7 – 15 hari agar tanaman segar kembali.
Pemeliharaan tanaman
a.   Penempatan pot
Penempatan pot harus memperhatikan kondisi lingkungan tumbuh yang ideal dan serasi dengan keadaan sekitarnya. Dan yang lebih penting bahwa tanaman harus mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis.
b.  Penyiraman
penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada musim kemarau, yakni pagi dan sore. Hal ini untuk menjaga kelembaban media, sehingga unsur hara dalam tanah bisa diserap oleh akar secara maksimal.
c.   Penyiangan dan penggemburan medium tanam
gulma yang tumbuh pada permukaan pot harus segara dicabut, hal ini untuk menghindari saling berebut nutrisi dalam tanah dan juga meminimalisir terserangnya hama yang bersarang di gulma tersebut.
d.  Pemupukan
seminggu setelah tanam perlu dilakukan pemupukan. Jenis dan takaran pupuk terdiri atas Urea 2 sendok teh + TSP setengah sendok teh + KCL setengah sendok teh per pot. Pemupukan selanjutnya dilakukan saat tanaman berumur 1 – 2 bulan setelah tanam dengan Urea setengah sendok teh + TSP 1 sendok teh + KCL 1 sendok teh per pot.
e.  Pemangkasan
pemangkasan dilakukan pada daun yang kering atau rusak. Tanaman yang terlalu rimbun juga harus dipangkas daunnya. Hal ini untuk merangsang pembuahan.
f.  Penggantian pot dan medium tanam (repotting)
Penggantian pot dilakukan bila media tanam dalam pot sudah padat, akar sudah mulai ke permukaan pot dan pertumbuhan tanaman sudah mulai melambat bahkan tidak berbunga atau berbuah.
g.  Perlindungan tanaman
perlindungan  tanaman meliputi penggunaan bibit yg sehat, sterilisasi media tanam, pemangkasan bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit, penyemprotan pestisida secara selektif sesuai anjuran.
Hama dan Penyakit Tanaman
a.   Kutu Daun (Chaetosiphon fraggaefolii)
b.   Tungau (Tetranychus sp. Dan Tarsonemus sp.)
c.   Ulat tanah (Agrotis segetum)
d.   Kumbang Penggerek Bunga (Anthonomus rubi) dan
kumbang penggerek akar (Otirhynchus rugosostriatus) dan kumbang batang (O. sulcatus).
e.   Kutu Putih (Pseudococcus sp.)
f.    Nematoda (Aphelenchoides atau A. ritzemabos)
g.   Penyakit Kapang Kelabu (Botrytis cinerea)
h.   Busuk Buah Matang
i.    Busuk Rizopus
j.    Empulur merah
k.   Embun Tepung
l.    Daun gosong
m.  Bercak Daun
n.  Busuk daun
o.  Layu vertisillium
p.  Virus
E.  Panen
Tanaman dari stolon dan anakan mulai berbunga ketika berumur 2 bulan setelah tanam, namun bunga pertama sebaiknya dibuang. Setelah tanaman berumur 4 bulan bunga  dibiarkan tumbuh menjadi buah, periode pembungaan dan pembuahan dapat berlangsung selama 2 tahun.
Ciri-ciri buah yang sudah bisa di panen adalah :
1.       buah sudah agak kenyal dan agak empuk;
2.       kulit buah didominasi warna merah  50 -75 % warna merah;
3.       buah berumur 2 minggu sejak pembungaan


http://caramenanampohonstroberi.blogspot.co.id/
https://www.google.co.id/search?q=keuntungan+menanam+pohon+stroberi&biw=1366&bih=661&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAYQ_AUoAWoVChMItsTBruXxxwIVTAaOCh1B-w-0

Rabu, 02 September 2015

   Sejarah dan Makna Tari Tor-Tor dari Daerah Mumatra Utara


Mengupas Sejarah dan Makna Tari Tor-TorTari Tor-tor dari Sumatra Utara, ditampilkan saat ada ritual panen, kematian, dan penyembuhan. Wujudnya mulai bertransformasi di wilayah perkotaan karena menjadi tontonan, tidak semua yang melihatnya ikut terlibat (Irsan Mulyadi/Fotokita.net)
Melimpahnya kebudayaan Indonesia terlihat dari beragamnya bentuk pertunjukan, tarian, alat musik, dan pakaian. Bukan hal mudah untuk menciptakannya karena harus mencurahkan akal budi dan daya upaya masyarakat suatu wilayah. Wajar jika kemudian terjadi perdebatan panjang saat Tari Tor-tor dan Gordang Sembilan (Gondang Sembilan) dari Mandailing, Sumatra Utara, dinyatakan akan menjadi hak cipta Malaysia.
Menurut Togarma Naibaho, pendiri Sanggar budaya Batak, Gorga, kata "Tor-tor" berasal dari suara entakan kaki penarinya di atas papan rumah adat Batak. Penari bergerak dengan iringan Gondang yang juga berirama mengentak. "Tujuan tarian ini dulu untuk upacara kematian, panen, penyembuhan, dan pesta muda-mudi. Dan tarian ini memiliki proses ritual yang harus dilalui," kata Togarma kepada National Geographic Indonesia, Selasa (19/6).
Pesan ritual itu, lanjut Togarma, ada tiga yang utama. Yakni takut dan taat pada Tuhan, sebelum tari dimulai harus ada musik persembahan pada Yang Maha Esa. Kemudian dilanjutkan pesan ritual untuk leluhur dan orang-orang masih hidup yang dihormati. Terakhir, pesan untuk khalayak ramai yang hadir dalam upacara. Barulah dilanjutkan ke tema apa dalam upacara itu.
"Makna tarian ini ada tiga, selain untuk ritual juga untuk penyemangat jiwa. Seperti makanan untuk jiwa. Makna terakhir sebagai sarana untuk menghibur," imbuh mantan pengajar Seni Rupa dan Desain di Universitas Trisakti, Jakarta itu.
tari tortor,sumatra utaraTari Tor-tor dari Sumatra Utara. Tarian ditampilkan dengan maksud membangkitkan jiwa yang ada dalam diri manusia. (Feri Latief)
Durasi Tari Tor-tor bervariasi, mulai dari tiga hingga sepuluh menit. Di tanah Batak, hal ini tergantung dari permintaan satu rombongan yang mau menyampaikan suatu hal ke rombongan lain. Dimintalah satu buah lagu pada pemusik. Jika maksud sudah tersampaikan, barulah tarian dihentikan.
Tarian ini akhirnya bertransformasi di Ibu Kota karena mulai ditampilkan di upacara perkawinan. Jika sudah sampai di upacara ini, bentuknya bukan lagi ritual melainkan hiburan. Karena menjadi tontonan dan tidak semua yang hadir ikut terlibat dalam tarian tersebut.
Memang belum ada buku yang mendeskripsikan rekam sejarah Tari Tor-tor dan Gondang Sembilan. Namun, ditambahkan oleh Guru Besar Tari Universitas Indonesia Edi Sedyawati, sudah ada pencatatan hasil perjalanan di zaman kolonial yang mendeskripsikan Tari Tor-tor.
Meski demikian, sama seperti kebudayaan di dunia ini, Tari Tor-tor juga mengalami pengaruh dari luar yaitu India. Bahkan jika ditelusuri lebih jauh pengaruhnya bisa tercatat hingga ke Babilonia.
Gondang Sembilan
Tari Tor-tor selalu ditampilkan dengan tabuhan Gondang Sembilan. Warga Mandailing biasanya menyebutnya Gordang Sembilan, sesuai dengan jumlah gendang yang ditabuh.
Jumlah gendang ini merupakan yang terbanyak di wilayah Suku Batak. Karena gendang di wilayah lainnya seperti Batak Pakpak hanya delapan buah, Batak Simalungun tujuh buah, Toba enam buah, dan di Batak Karo tingga tersisa dua buah gendang.
Menurut analisa Togarma, banyaknya jumlah gendang ini ada hubungannya dengan pengaruh Islam di Mandailing. Di mana besarnya gendang hampir sama dengan besar bedug yang ada di masjid. "Ada kesejajaran dengan agama Islam. Bunyi gendangnya pun mirip seperti bedug."
Gendang ini juga punya ciri khas lain yakni pelantun yang disebut Maronang onang. Si pelantun ini biasanya dari kaum lelaki yang bersenandung syair tentang sejarah seseorang, doa, dan berkat. "Senandungnya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunitas peminta acara," imbuh Togarma.
Sayangnya keindahan budaya Tari Tor-tor dan Gondang Sembilan ternoda dengan kurangnya penghargaan. Sulit mencari pihak yang mau membiayai pagelaran budaya ini, terutama di Ibu Kota. Hanya karena pejuang-pejuang seni Batak, Tari Toro-tor dan Gondang ini masih tumbuh dan terlihat keberadannya.
"Kebudayaan itu pengisi batin, bagian dari kehidupan. Karena hidup tidak cukup dengan makan saja, jiwa juga harus terisi seni," ujar Togarma.
(Zika Zakiya)
 http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/06/mengupas-sejarah-dan-makna-tari-tor-tor